PROLOGUE

In Hana's POV

First Love.

Ya, cinta pertama. Gue pikir itu cuma akal-akalan drama romance biar ceritanya lebih “menarik” doang. Atau biar kesannya hidup orang-orang yang memiliki cinta pertama itu lebih.. berawarna.

Gue sendiri juga punya cinta pertama. Tapi ceritanya tidak seindah dengan apa yang ada di kebanyakan drama, atau menurut pengalaman kebanyakan orang pula. Ya tapi tidak berarti kisah cinta pertama gue buruk. Cuma ya.. membosankan, dan sangat datar. Mungkin cukup realistis bahkan.

Namanya Narendra Putra Ardiansyah. Lahir tanggal 13 Agustus 2003, biasa dipanggil Naren. Anaknya seperti tipe anak yang suka backstreet.

Oke, itu udah kedengaran aneh banget. Jadi gue ceritain aja.

Naren. Teman pertama dan teman laki-laki pertama seumur hidup gue, as long as I can remember. Menurut memori gue, kita dari awal kenal karena orangtua kita sendiri. Nyokap gue kenal baik dengan kedua orangtua Naren, karena mereka adalah rekan kerja. Gue dan Naren juga masuk di TK yang sama, bahkan kelas yang sama pula.

Long story short, 2 tahun berlalu. Selamat tinggal masa kanak-kanak. Ya sebenarnya dalam kurun waktu 2 tahun itu ada berbagai hal yang terjadi dan akan diungkap di dalam AU ini secara perlahan.

Lagi-lagi, gue sama Naren masuk ke ke sekolah yang sama. Kita akhirnya satu SD, walau tidak sekelas. Waktu itu gue kecewa dan sedih banget karena tidak satu kelas dengannya. Terlebih lagi sejak TK aku sering di-bully secara verbal oleh teman-temanku. Jadi, aku nyaris tidak memiliki teman dekat di kelas saat kelas 1 SD.

Tapi lucunya, gue gak ngerti kenapa guru-guru dan teman-teman kelas gue tahu kalau gue dekat dengan Naren.

Ah.

Gue lupa. Kita selalu pulang bareng. Ya, kita satu jemputan sewaktu itu.