kenalan

Alesya berjalan menuju parkiran gedung departemennya, ia melihat satu mobil Toyota Raize warna silver yang baru saja terparkir dari kejauhan. Ia mendekati mobil itu, dan tak lama seorang pemuda sebayanya keluar dari mobil tersebut.

“Alesya, bukan?” tanya pemuda itu.

“Iya,” jawab Alesya.

“Salken, gue Ares. Temannya Ezra.” ujarnya. “Kita satu SMA kok, kalian MIPA 1, gue MIPA 2.”

“Oooh.. iya,” Alesya hanya mengangguk dengan canggung.

Ares merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kunci dan memberikannya kepada Alesya.

“Ini kunci rumahnya. Lo parkir mobil lo di depan rumah aja, gak papa.” ucap Ares.

“Oke, terus carseat-nya?” tanya Alesya.

“Mobil lo yang mana? Sini gue pasang.”

Setelah itu, Ares pun melepaskan carseat dari mobilnya dan memasangnya pada mobil Alesya, serta menunjukkan cara menggunakannya.

“Sebenarnya gak papa sih kalau gak pakai carseat toh Eca sudah agak gedean, tapi keluarganya Ezra cari aman aja dulu sampai dia masuk SD.” jelas Ares.

Alesya hanya mengangguk. “Ada saran, atau tips and trick gak buat gue? Gue jujur gak terlalu berpengalaman babysitting.”

“Kalau sama gue Eca cuekan sih, pas sama abangnya baru hepi. Tapi ya gak tau kalau sama lo kan ya?” balas Ares. “Yang penting lo jangan masak aja kalau dia gak tidur. Pas dia masih melek, ikut main aja terus.”

“Emangnya gue harus masak?”

“Ya enggak, sih. Kalau lo lapar tinggal delivery aja atau beli sebelum sampai rumah.”

“Eca gak ada alergi kan ya?”

“Gak ada, dia makan apa aja. Tapi tetap perhatiin juga makanannya. Keluarga dokter soalnya.” jawab Ares.

Alesya pun mengangguk, “Oke, kayaknya udah cukup. Makasih ya.”

“Sip, kalau ada yang mau ditanyain tanya gue, atau Ezra aja.” ujar Ares.

“Oke,”

© hazelnutbbutter